Halaman FACEBOOK Jurnalis Palestina di hapus

Acehomegazen-Media sosial raksasa besutan Mark Zuckerberg, Facebook alias FB kabarnya mengaku telah keliru memblokir akun pribadi milik tujuh jurnalis yang bekerja untuk untuk media Palestina.

Perusahaan media sosial yang identik dengan warna biru tersebut mengatakan, pemblokiran terjadi dikarenakan pihak FB yang mendapatkan laporan, terkait adanya pelanggaran aturan pemakaian FB.

Meski demikian, para jurnalis yang terkenal blokir FB tersebut menduga jika ada alasan lain dari FB untuk melakukan pemblokiran tersebut. Pasalnya seperti yang kita tahu selama ini, jika Israel tengah gencar membasmi berbagai hal yang dianggapnya merupakan hasutan online, serta dirasa bakal memicu tindak kekerasan.

Seperti yang dilansir Electronic Intifada, jurnalis yang terkenal blokir FB terdiri dari empat orang editor Shehab News Agency, serta tiga eksekutif Quds News Network. Kedua kantor berita tersebut sama-sama meliput berita di wilayah Palestina yang kini tengah diduduki Israel.Namun menurut kabar terbaru yang berkembang, kini akun para jurnalis tersebut kini telah pulih dan bisa diakses kembali.

Dalam sebuah kesempatan, juru bicara FB mengatakan “Halaman tersebut terhapus karena kekeliruan dan langsung dipulihkan kembali setelah kami melakukan investigasi. Tim kami memproses jutaan laporan tiap pekan, dan kadang ada saja kekeliruan. Kami minta maaf soal kejadian ini”.

Sementara itu, sebagai informasi selama ini pemerintah Israel menganggap jika selama ini ada hasutan yang disebarkan secara online, serta memicu adanya gelombang serangan di jalanan Palestina. Berkaca dari dugaan itulah,pemerintah Israel meminta FB untuk memperbaiki kebijakannya.

Lebih dari itu, bahkan kementerian kehakiman Israel pun mendorong pembuatan peraturan yang akan memaksa FB, Twitter, serta berbagai layanan internet lainnya untuk menghapus konten yang mempunyai potensi memicu tindak terorisme. Sedangkan di sisi lainya, penduduk Palestina justru balik mengkritik kebijakan Israel yang terkesan menyaring media sosial.

Pihak Palestina menganggap tindakan kekerasan yang ditudingkan pemerintah Israel tersebut bukanlah dari adanya hasutan online, melainkan karena penjajahan militer yang memang sudah berlangsung hampir mencapai 50 tahun.

Share:

0 comment:

Post a Comment